Pages

Jumat, 27 September 2013

Fungsi Masing-Masing Warna Kabel UTP


  • Orange : berfungsi untuk mengirim paket data.
  • Putih orange : berfungsi untuk mengirim paket data.
  • Hijau : berfungsi untuk mengirim paket data.
  • Putih Hijau : berfungsi untuk mengirim paket data.
  • Biru : berfungsi untuk mengirim paket suara.
  • Putih Biru : berfungsi untuk mengirim paket suara.
  • Coklat : berfungsi untuk mengirim arus DC.
  • Putih Coklat : berfungsi untuk mengirim arus DC.     


CRIMPING KABEL UTP (RJ-45)

Crimping UTP dangan Connector RJ-45

Admin akan menjelaskan mengenai cara crimping kabel UTP dengan RJ-45, alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain:
  • Kabel UTP
  • Connector RJ-54
  • Tang Crimping

Urutan Warna Kabel UTP

Kabel UTP memiliki beberapa warna di dalamnya, tujuan pemberian warna ini agar dalam pengiriman data dan transmisi paket dapat diminimalisisr adanya lost packet dan dapat mempercepat pengiriman packet – packet tersebut. Dalam jarak yang sangat dekat memang tidak mempengaruhi pengiriman data, namun untuk jarak yang jauh dapat dipastikan pengiriman data akan terganggu.
Alasan: Pada tiap warna kabel UTP memiliki hambatan yang berbeda – beda.

Jenis Crimping dengan RJ-45

Jenis crimping dengan RJ-45 memiliki 2 jenis antara lain:
  • Tipe Straight
  • Tipe Cross
Perbedaan pemodelan jenis crimping digunakan untuk tujuan koneksi dari masing – masing komponen jaringan dengan spesifikasi masing – masing alat dengan pertimbangan latensi dan efektifitas pengiriman data.

A.Tipe Straight

Tipe Straight biasa digunakan untuk menghubungkan:
  • Router ke Switch
  • Server ke Switch
  • Workstation ke Switch
straight type
Keterangan :  Pada kedua ujung urut dari 1-8 : Putih Orange – Orange – Putih Hijau – Biru – Putih Biru – Hijau – Putih Coklat – Coklat

B.Tipe Cross

Tipe Cross memiliki karakteristik yang berbeda dengan Straight yaitu memiliki dua ujung yang memiliki urutan berbeda sehingga di sebut dengan cross. Biasanya digunakan untuk menghubungkan antara client dengan client langsung atau Router dengan client.
crossover
Keterangan :
  • Ujung A : Putih Orange – Orange – Putih Hijau – Biru – Putih Biru – Hijau – Putih Coklat – Coklat
  • Ujung B : Putih Hijau – Hijau – Putih Orange – Orange – Putih Coklat – Coklat – Orange – Biru Putih Biru

Minggu, 22 September 2013

ANTENA WI-FI

Jenis Jenis Antena Wi-Fi dan Frekuensi yang digunakan


                                         
Dibidang elektronika definisi antena adalah “transformator / struktur transmisi antara gelombang terbimbing (saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Sekarang antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV, radar, dan semua alat komunikasi lainnya yang menggunakan sinyal”. Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antenna secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya. Antenna setengah gelombang adalah sangat poluler karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif.

Fungsi
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.

Karakter antena
Pola radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).

Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan.

Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal.


Antena  untuk WiFi
Antena Omnidirectional
 
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau satu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah. Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derajat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field yang berbeda dengan polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedangkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
Pola radiasi dari antenna Omni




   contoh antena Omnidirectional
                                  
1/4 Lambda antena 2.4Ghz WIFI

ini adalah antena termudah yg bisa dibuat dengan penguatan sekitar 3-4 dBi tergantung tuning dan nilai2 element yg ada.antenna ini dibuat dr kawat copper (tembaga) atau brass (kuningan) dan mempunyai sudut elevasi reflektor 30* dan mempunyai arah pancaran ke segala arah “omnidirectional” kira2 gambarnya seperti ini.
Part List-satu konektor tipe N female dgn 4 lobang sekitar,direkomendasikan mempunyai teflon insulasi diantara outer dan inner konektor. -20 cm tembaga atau kuningan berbentuk batang dgn diameter 2mm.
Konstruksi:
1.       dengan tang potong kawat yg dipakai menjadi 5 bagian masing2 4 cm panjangnya.
2.     dgn kikir sedang (permukaan kikir) ratakan ke 4 bagian yg berlubang pd konektor N tsb sehingga memudahkan kita menyolder bagian reflektor.
3.     dengan solder high power (yg mempunyai panas 80 watt minimal) solder ke empat batang kawat yg mau dipake di ke 4 sisi konektor tsb,hati2! panas yg cukup tinggi bisa melelehkan insulasi teflon yg ada di antara titik tengah konektor.(bagian yg berwarna putih susu).
4.     tekuk 0.5 cm pd ujung kawat (4 buah yg ditekuk) dgn sudut 90 derajat,hati2 dengan konstruksi yg sedikit rumit ini.
Sesudah terpasang di keempat sisi konektor N,mk anda bisa solder bagian “hot wire” yg berfungsi sbg antena yg sesungguhnya dgn hati2 dan tentu saja rapi bukan..?
kemudian rapikan jg ujung bagian bawah yg ada di bagian konektor N
kemudian dengan sebuah teknik “jembatan keledai” kita gambar sudut 30 derajat dan tempel pd dinding utk mengukur ketepatan sudut antena yg kita buat, kemudian potong dgn tepat 3.05 cm radial (reflektor= yg tertempel pd ke empat sudut konektor N) dan central wire (yg tersolder di tengah konektor) ini perlu kehati2an dan ketepatan tinggi sebab kita akan bekerja pd freq yg amat tinggi! mk semakin tinggi suatu freq,akan semakin kritis pula nilai2 yg ada pd pembuatan antena tsb.
TIPS:
Pembuatan ini di alokasikan pd channel 6 (2.44 Ghz) atau tepat pd titik tengah pd freq channel yg ada (13 channel).saran terbaik adl jangan memotong dulu bagian tengah sepanjang 3.0 cm,tp biarkan sepanjang apa adanya dan kurangi tiap 0.1 cm dan ukur besaran signal dgn memaki software semacam Netstumbler.ini disebut “tuning and matching” jd kepanjangan yg dikehendaki hendaklah fixed dgn channel AP or wlan yg akan anda tuju.anda bisa melihat tuning by cutting ini sukses bila besaran signal akan membesar pd titik potong yg dikehendaki. Semakin pendek panjang iner wire semakin tinggi channel yg bisa diakses (dlm hal optimum signal receive maupun transmit) dan semakin rendah chanel yg dipakai semakin panjang pula iner wire. 
Antena Sectoral

              
  
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.





Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.






Antenna Grid


Pola pancaran antena grid



selain itu ada  juga  antena

1.       Solid Disc
2.     Yagi
3.     dll
Frekuensi yang umum digunakan
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi
Kecepatan
Frekuensi
Cocok
dengan
11 Mb/s
2.4 GHz
b
54 Mb/s
5 GHz
a
54 Mb/s
2.4 GHz
b , g
100 Mb/s
2.4 GHz
b , g , n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
  • Channel 1 - 2,412 MHz;
  • Channel 2 - 2,417 MHz;
  • Channel 3 - 2,422 MHz;
  • Channel 4 - 2,427 MHz;
  • Channel 5 - 2,432 MHz;
  • Channel 6 - 2,437 MHz;
  • Channel 7 - 2,442 MHz;
  • Channel 8 - 2,447 MHz;
  • Channel 9 - 2,452 MHz;
  • Channel 10 - 2,457 MHz;
  • Channel 11 - 2,462 MHz

PENGERTIAN DHCP (Diynamic Host Control Protocol)

DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Control Protocol.
 Merupakan protokol yang memberikan alamat ip, subnet, dan gateway untuk setiap komputer pada jaringan area lokal Anda. Jika Anda tidak tahu istilah DHCP ini. Saya akan mencoba membahas secara singkat apa alamat ip ada di sini, karena Anda perlu memahami istilah tersebut untuk memahami dhcp. Anda tidak harus mengerti apa subnet atau gateway cukup memahami dhcp. Hal ini cukup untuk mengetahui bahwa subnet dan gateway dapat diserahkan melalui dhcp.
Sebuah Alamat IP adalah nomor unik yang diberikan kepada setiap komputer di jaringan. Sekali lagi saya katakan unik, karena dua komputer di jaringan yang sama tidak dapat memiliki alamat IP yang sama. Alamat ip umumnya diperlukan dengan empat kelompok angka dari 0 hingga 255 nomor yang dipisahkan oleh periode. Sebuah alamat IP yang umum biasanya terlihat seperti ini 192.168.1.2.
 
DHCP akan memberikan alamat IP pada komputer yang terhubung pada jaringan secara otomatis, sehingga kita tidak perlu harus mensetting IP adress pada seluruh komputer, bayangkan bila pada jaringan anda terdapat 40 komputer dan belum lagi pengguna Laptop yang datang dan pergi di perusahaan dan ingin terhubung ke jaringan, bila anda harus mengisi IP adress secara manual, tidak terbayangkan betapa sibuknya pekerjaan anda setiap hari.
 
Setiap komputer yang aktif akan kontak DHCP server untuk meminta alamat ip, subnet dan gateway. Dhcp server umumnya memberikan alamat ip yang masih tersedia.Urutan pemberian IP adalah dari komputer yang pertama sekali hidup dan berturut-turut ke komputer seterusnya. Contohnya Anda menghidupkan komputer A pertama sekali dan mendapatkan alamat ip 192.168.1.2. Bila hari berikutnya Anda menghidupkan komputer A dihidupkan pada urutan ke dua maka komputer A tersebut mendapatkan alamat ip 192.168.1.3. Jika alamat IP berubah, maka konfigurasi port forwarding tidak akan di setting dengan benar. Suatu hari konfigurasi port forwarding Anda akan bekerja. Pada hari ituk mungkin tidak. Untuk menghindari masalah ini, kita perlu men-setup alamat ip statis pada komputer bahwa port akan diteruskan.
Alamat ip statis adalah alamat ip yang tidak melalui DHCP. Alamat ip statis adalah alamat ip yang secara manual diberikan pada komputer. DHCP benar-benar tidak tahu apa-apa tentang alamat ip yang telah ditetapkan staticly. Ia bahkan tidak tahu bahwa alamat IP telah ditetapkan. Sehingga dapat dengan mudah menyerahkan alamat ip melalui dhcp yang sama dengan yang telah ditetapkan statis. Pada awal penjelasan ini, kita mengatakan bahwa alamat IP harus unik. Ketika dua komputer memiliki alamat ip yang sama dan bila ada IP yang sama maka akan terjadi konflik alamat ip dan tak satu pun dari mereka dapat terhubung ke internet. Mari kita kembali ke komputer A dan komputer B. Komputer A memiliki alamat ip statis 192.168.1.2. Komputer B yang terhubung ke jaringan dengan menggunakan DHCP dan diberi alamat ip pertama yang tersedia 192.168.1.2, maka komputer A dan komputer B akan terjadi konflik karena IP Adress sama. Mengapa DHCP memberikan IP adress yang sama seperti pada komputer A pada komputer B?, hal itu disebabkan karena DHCP tidak mengetahui pemberian IP adress Statik pada komputer A.
 
Ada beberapa cara yang sangat mudah untuk masalah ini. Yang pertama adalah dengan menetapkan alamat IP yang jauh dari alamat ip dhcp ditugaskan. Jika dhcp 192.168.1.2 karena memberikan alamat ip pertama dapat ditetapkan, Anda harus memberikan alamat ip statis seperti 192.168.1.50 atau lebih (Bila komputer anda pada jaringan sebanyak 40 unit, maka anda dapat mensetting range IP adress dari 192.168.1.0 samai 192.168.1.45) dengan begitu Pemberian alamat otomatis pada 40 unit komputer anda tidak terganggu, karena mereka akan diberikan nomor Ip berturut-turut dari 192.168.1.2 sampai 192.168.1.42 sehingga dengan mensetting IP adress 192.168.1.50 pada salah satu komputer tidak akan terjadi IP adress yang sama. Satu-satunya hal yang penting adalah bahwa ada konflik alamat ip tidak. Pastikan Anda tidak setup alamat ip statis yang merupakan salah satu dari alamat ip yang yang merupakan range IP dari dhcp.
 
Mengapa pemberian Ip adress melalui DHCP mulai dari 192.168.1.2 ke dan seterusnya ke komputer client yang terhubung dengan jaringan? karena biasanya dalam suatu jaringan IP router dipergunakan sebagai gatway yaitu 192.168.1.0 dan Server menggunakan IP selanjutnya yaitu 192.168.1.1 dengan demikian Client komputer akan mendapatkan IP 192.168.1.2 dst secara otomatis.

PERBEDAAN ROUTER,HUB,SWITCH DAN BRIDGE

Fungsi ,Jenis, dan Pengertian Router , Hub , Switch , Bridge



Pengertian hub :

Hub adalah Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps  

Pengertian Switch :
Switch adalah Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs.





Pengertian Bridge :
Bridge bekerja pada data link layer pada OSI. bridge adalah alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control0 dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment - segment jika hanya segment itu sangat diperlukan Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai: Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal. Bridge Remote : dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network. Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

Pengertian Router :
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI


1.Fungsi Router Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
                             

                                    
Analogi Router dan Switch
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan

2.Jenis-jenis router
 
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.


Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address. Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet

PENGERTIAN IP ADDRESS

Pengertian IP Address

Tutorial Komputer
IP Address adalah alamat yang diberikan untuk jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP IP. IP address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat dituliskan menjadi 4 kelompok bilangan decimal yang dipisahkan dengan tanda titik, sebagai contoh : 192.168.10.1. IP address terdiri dari 2 bagian yaitu network ID dan host ID, network ID adalah alamat dari jaringan komputer sedangkan host ID adalah alamat dari host seperti komputer, router dan lain-lain. Pemberian IP address pada komputer harus bersifat unik sehingga IP address setiap komputer berbeda-beda.

Pembagian Kelas IP Address
  • IP Address Kelas A, merupakan IP address dengan jumlah yang sangat besar, sehingga biasanya digunakan untuk jaringan yang sangat besar dengan jumlah host yang sangat banyak. Sebagai contoh pada penggunaan IP address : 113.46.5.6 , 113 berfungsi sebagai network ID sedangkan 46.5.6 berfungsi sebagai host ID nya.
  • IP Address Kelas B, merupakan IP address dengan jumlah host yang sedang, jumlah maksimal host berkisar 65.534 host, sehingga IP ini cocok untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Sebagai contoh penggunaan IP address Kelas B adalah : 132.92.121.1 , 132.92 berfungsi sebagai network ID sedangkan 121.1 berfungsi sebagai host ID.
IP Address Kelas C, merupakan IP address dengan jumlah host yang sangat kecil sehingga IP address ini digunakan untuk jaringan kecil seperti disekolah-sekolah, dikantor-kantor maupun instansi rumahan, jumlah maksimal host pada IP address ini hanya 254 host. Seabagai contoh penggunaan IP Address Kelas C adalah : 192.168.1.2 , 192.168.1 merupakan network ID dan 2 merupakan host ID-nya



  •   Pengelompokan Kelas-kelas dalam IP ADDRESS
Guna memudahkan dalam pembagiannya maka IP address dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda, yaitu sebagai berikut.

a) Kelas A
IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127.

Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Oktat pertama : 0 – 127
Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Rentang IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP address : 16.777.214

Contoh
IP address 120.31.45.18 maka :
·           NetworkID = 120
·           HostID = 31.45.18
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

b) Kelas B
IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10.

Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Oktat pertama : 128 – 191
Jumlah network : 16.384
Rentang IP : 128.1.x.x – 191.255.x.x
Jumlah IP address : 65.534

Contoh
IP address 150.70.60.56 maka :
·           NetworkID = 150.70
·           HostID = 60.56
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70


c) Kelas C
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.

Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Oktat pertama : 192 – 223
Jumlah network : 2.097.152
Rentang IP : 192.0.0.x – 223.255.225.x
Jumlah IP address : 254

Contoh
IP address 192.168.1.1 maka :

·  NetworkID = 192.168.1
   HostID = 1
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1