Cara Membangun Jaringan Warnet Speedy dengan Mikrotik RB750 (Topologi Star)
Seperti
yang kita ketahui, semenjak adanya software download seperti IDM internet di
warnet kita ketika ada yang mendownload pasti lelet di karnakan ada salah satu
oknum yang mendownload menggunakan idm, saat ini Pengusaha Warnet harus mulai
menerapkan
Mikrotik pada
jaringan warnetnya, agar kecepatan (speed) internet bisa dibagi dengan rata
pada setiap komputer yang ada. Semenjak ada mikrotik yang namanya Net Cut juga
sudah tidak akan berguna lagi, heee, kalau masalah hardwarenya sih gak begitu
mahal mahal amet.
Sebelumnya mari kita pahami dulu :
Mikrotik adalah nama dari sebuah software untuk
mengoptimalkan kinerja sebuah hardware yang bernama router network / router
board.
SOFTWARE : MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan
jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot.
HARDWARE : RB750 adalah produk routerboard yang sangat
mungil dan diperuntukkan bagi penggunaan SOHO. Memiliki 5 buah port ethernet
10/100, dengan prosesor baru Atheros 400MHz. Sudah termasuk dengan lisensi
level 4 dan adaptor 12V.
Dengan sistem mikrotik kita bisa membagi speed internet pada
banyak komputer dengan merata tanpa adanya pilih kasih, misalnya : kita
memiliki speed internet 1mbps untuk melayani 4 komputer, maka dengan mikrotik
kita bisa mengaturnya agar setiap komputer akan terlayani maksimal sebesar 250
kbps (didapat dari 1mbps dibagi 4).
Bila toh akan ada 1 komputer yang download menggunakan IDM
atau mungkin Net Cut untuk niatan curang, maka tetap saja komputer tersebut
hanya akan mendapatkan speed maksimal 250 kbps. Karena telah dibatasi oleh
mikrotik.
Berikut adalah rangkaian Topologi Star untuk jaringan
warnet dengan menggunakan Mikrotik RB750:
Membangun Warnet ADSL Speedy dengan Mikrotik RB750Konfigurasi
Interface Mikrotik
Klik menu Interface
Lalu ganti nama interface default Mikrotik RB750
Interface port 1 dan port 2 ganti namanya :
Port 1 : ToModem
Port 2 : ToSwitch
[admin@MikroTik] > /interface print
Flags: D – dynamic, X – disabled, R – running, S – slave
# NAME TYPE MTU L2MTU
0 R ;;; Interface ke Modem
ToModem ether 1500 1526
1 R ;;; Interface ke Switch
ToSwitch ether 1500 1524
2 ether3-local-slave ether 1500 1524
3 ether4-local-slave ether 1500 1524
4 ether5-local-slave ether 1500 1524
Konfigurasi IP Address
Klik menu IP
> Address
Masukkan IP Address ke Interface ToModem : 192.168.1.2/24
Ulangi langkah diatas untuk IP Address ke Interface ToSwitch
: 192.168.0.1/24
[admin@MikroTik] > /ip address print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.1.2/24 192.168.1.0 192.168.1.255 ToModem
1 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.255 ToSwitch
Konfigurasi
Gateway
Klik menu IP
> Routes
Set gateway ke IP Modem 192.168.1.1
[admin@MikroTik] > /ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic,
C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m –
mme,
B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE
0 A S 0.0.0.0/0 192.168.1.1 1
1 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.1 ToSwitch 0
2 ADC 192.168.1.0/24 192.168.1.2 ToModem 0
Konfigurasi DNS Server
Klik Menu IP > DNS
Set DNS Primary : 203.130.208.18, Secondary DNS :
203.130.196.155
[admin@MikroTik] > /ip dns print
servers: 203.130.208.18, 203.130.196.155
allow-remote-requests: yes
max-udp-packet-size: 512
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 6KiB
Konfigurasi NAT
Klik menu IP > Firewall
Cek secara default sudah ada NAT Masquerade
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
0 ;;; default configuration
chain=srcnat action=masquerade out-interface=ToModem
sumber : http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=5
Cara Membangun Jaringan Dengan
Mikrotik
Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya:
LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET
Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS,
kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 - 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke
Modem ADSL dan satu lagi (ether2 - 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN.
Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan
mengetikkan “/”
Set IP untuk masing²ethernet card
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1
ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2
Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:
ip address print
Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg
ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar
ping 192.168.1.1
ping 192.168.0.10
Menambahkan Routing
ip route add gateway=192.168.1.1
Setting DNS
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya
Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.
Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya:
ping yahoo.com
Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar
Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading
Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda
perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.
ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1
Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN
ping yahoo.com
Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar
DHCP (DynamicHost Configuration Protocol)
Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap
ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja
dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP
Servernya. Jadi ya ga ada masalah..
Membuat IP Address Pool
ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254
Menambahkan DHCP Network
ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1
dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155
Menambahkan Server DHCP
ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2
address-pool=dhcp-pool
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address
dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener
Bandwidth Control
Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu
dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control
Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan
merujuk ke situsnya Mikrotik
Kondisinya seperti ini:
Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah
kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya.
Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk
upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download
kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps.
Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus
disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut.
Perhitungan untuk masing² klien seperti ini:
Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps
Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps
Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps
Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps
Selanjutnya kita mulai konfigurasinya:
Tandai semua paket yg asalnya dari LAN
ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection
new-connection-mark=Clients-con chain=prerouting
ip firewall mangle add connection-mark=Clients-con action=mark-packet
new-packet-mark=Clients chain=prerouting
Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload
queue tree add name=Clients-Download parent=ether2 packet-mark=Clients
limit-at=30720 max-limit=38912
queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients
limit-at=5120 max-limit=6144
Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang
tiap2 klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai
10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg
online.
Graphing
Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG
biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC
Mikrotik kita.
tool graphing set store-every=5min
Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada
di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.
tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes
Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini:
http://192.168.0.1/graphs/
Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah
satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface
tersebut.
sumber : http://apiqcrime.blogspot.com/2009/03/cara-membangun-jaingan-dengan-mikrotik.html
MEMBUAT
SERVER INTRANET DI SEKOLAH
Tentu saja
Lab Sekolah yang sudah terkoordinasi dengan Jaringan Local Area Network bisa
digunakan untuk optimalisasi Media Pembelajaran menggunakan Server INTRAnet.
INTRAnet adalah suatu kumpulan dari Local Area Network yang terdiri atas satu
atau beberapa komputer dalam satu lokasi tertentu, misalnya saja di dalam lab
komputer sekolah.
Bagaimanakah
kita bisa membuat Server dalam INTRAnet dan bisa di akses oleh seluruh komputer
yang tergabung dalam sistem jaringan LAN sekolah adalah sebagai berikut :
Siapkan
Komputer secara Fisik dengan OS Window (Karena Cukup Familier)
Downloadlah
Packet Server untuk PHP, MYSQL dan APACHE yang sudah di pack dengan XAMPPDownload di sini
Install XAMPP
anda pada salah satu komputer di dalam LAB komputer
Supaya Mudah
Dalam Mengelola dan mengenali Server yang kita buat maka lakukan
langkah-langkah sebagai berikut
Memberi Nama
komputer kita dengan nama Intranet
Klik Kanan MY
COMPUTER | Piliah PROPERTIES
Pilih KOMPUTER
NAME
Pilih Change
Beri Nama :
INTRAnet
Pilih Oke
Restart
Komputer
Cek IP
KOMPUTER dengan Command PROMPT :
START RUN |
Tulislah CMD | ENTER
tuliskan IPCONFIG/all
Catat semua
informasi yang ada di sana terutama pada bagian bagian
IP Addrees,
Subnet MASK, Default Gateway, dan DNS nya.
Berikan IP
Statis pada komputer yang di install xampp ini dengan cara :
Masuk CONTROL
PANEL
Pilih
NETWORKING CONNECTION
klik Kanan
LOCAL AREA NETWORK | Pilihlah Properties
Pilih Internet
protocol |TCP/IP ==> Pilih Properties
Pilih Use
Following Addres, dan masukin informasi dalam info comand line diatas
Untuk DNS
masukan saja sebagai berikut : – 180.131.144.144 dan 180.131.145.145
Restart
komputer
Sekarang Coba
anda masuk ke Mozila anda : dan ketikan : INTRAnet
Maka secara
langsung akan memanggil komputer dengan nama INTRAnet.
Untuk TIPs :
jika cara ini tidak jalan silahkan matikan Firewall di komputer INTRAnet.
karena sering di halangi oleh FIREWALL komputer.
6.Untuk TIPs : jika cara ini tidak jalan silahkan matikan
Firewall di komputer INTRAnet. karena sering di halangi oleh FIREWALL komputer.
sumber : http://mgmptik.web.i/?p=215
Cara Membuat Intranet Pada Jaringan
Local+All Server
Kali ini saya authors Sampang
Punya, men-share tips buat orang-orang yang ingin membuat warnet-nya lebih asik
dan menyenangkan yaitu dengan cara membuat jaringan Intranet. Dengan
menggunakan Software Joomla dan memasukkannya di jaringan Intranet. Untuk
software Joomla bisa download disini (
Klik Disini),
untuk keterangan lagi, ini adalah cara lama tetapi hanya anak lulusan Kuliah
yang berjurusan TI yang tau bagaimana cara membuat Jaringan tersebut. Ada
halnya kita para awam yang ingin membuatnya, khususnya yang mempunyai warnet
atau cafe berjaringan Wi-Fi. Mulai dari penjelasan silahkan dibaca disini agar
mengerti sedalam-dalamnya.
Terkadanga banyak hal-hal yang
mengejutkan ketika kita membuka halaman website yang dibuat oleh Operator
Warnet dengan Jaringan Intranet, saya pernah mendengar, kalau mendownload dari
jaringan Intranet tersebut mendownload film ataupun game hanya dengan waktu
kurang dari 5 menit. Tersebut adalah salah satu dari keuntungan Intranet yang tidak
disebutkan di dalam deskripsi di bawah ini :
Keuntungan penggunaan intranet
bagi suatu organisasi atau perusahaan antara lain :
Produktifitas kerja
Efisiensi waktu
Komunikasi
Sistem publikasi web
Efektifitas biaya
Keseragaman informasi
Meningkatkan kerjasama
Keuntungannya sangat menggiurkan
tetapi hal ini juga mempunyai kelemahan sebagai berikut :
Informasi yang salah atau tidak
sesuai sehingga mengurangi efektifitasnya
Interaksi di intranet yang
mungkin tidak bertanggung jawab
Perlu pelatihan khusus untuk
anggota dalam menggunakan intranet
Perlu tenaga ahli untuk membangun
dan mengembangkan intranet di sebuah organisasi atau perusahaan
Bisa terjasi overload (data
penuh) akibat pengiriman pesan antar pengguna yang tidak terkontrol dengan baik.
Di bawah adalah deskripsi
tentang jaringan Intranet, silahkan dibaca sedalam-dalamnya agar mengerti :
Jaringan Intranet merupakan
miniatur jaringan internet, karena jaringan ini hanya berskala lokal (jaringan
lokal).
Fungsi jaringan intranet ini sama
dengan jaringan internet, tetapi hanya bisa melayani jaringan lokal (LAN) saja.
Tidak bisa diakses dari jaringan internet.
Jika sudah memiliki jaringan
lokal (LAN), pengembangan jaringan intranat cukup dengan menambahkan perangkat
seperti layanan dalam jaringan internet spt:
- DNS Server (Domain Name
System Server)
- WEB Server (Layanan Informasi web based)
- Mail Server (Layanan e-mail) "optional"
- DNS Server berfungsi untuk
menyimpan record nama domain (misal "sekolahkita.com") agar bisa
diterjemahkan ke alamat IP.
- Web Server berfungsi untuk
melayani request dari jaringan lokal intranet dalam bentuk web.
- Mail server atau MTA (Mail
Transfer Agent) berfungsi untuk memberikan layanan transformasi email dalam
lingkup lokal intranet saja.
Dengan jaringan intranet ini,
juga bisa dimanfaatkan untuk menyimpan informasi2 dari internet dialihkan ke
server lokal. Tetapi tidak bisa dinamis.
Pemasangan jaringan intranet
terlalu teknis, maaf tidak bisa disampaikan di sini. Sebagai referensi bisa
membaca buku berjudul "Membangun jaringan Internet dan Intranet"
karangan Daniel S Sembiring & Onno W Purbo, penerbit Elexmedia Computindo.
by : Psb-Psma
Forum Page
Berikut Langkah-Langkah
"Cara Membuat Jaringan Intranet" lengakp dengan Foto Screenshotnya :
1. Pertama anda harus membuat
website dengan Aplikasi Joomla yang sudah di download di atas, Dan install File
Tersebut.
2. Buatlah website semenarik
mungkin atau kalau perlu beri nama Warnet anda dan beri catatan di bawahnya
dengan kata misalnya : "Selamat Datang Di Warnet *****, Download apapun
hanya dengan waktu kurang dari 5 MENIT !!!"
3. Setelah membuat website yang
diinginkan sekarang pengaturan pada file Joomla yang harus di setting.
4. Buka file
configuration.php di folder Joomla! menggunakan notepad.
Cari mosConfig_live_site
lalu ubah ‘http://localhost/nama folder’ menjadi ‘http://ip address/nama
folder’.

sumber :
http://sampang-punya.blogspot.com/2011/10/cara-membuat-intranet-pada-jaringan.html
Artikel ini adalah tutorial singkat mengenai instalasi Windows Server 2003 ke
komputer PC untuk digunakan dalam sistem Voucha II. Jika Anda menggunakan
server built-up seperti IBM xSeries atau Dell PowerEdge, anda harus baca manual
instalasi yang disertakan bersama server tersebut. Instalasi ini dapat
diterapkan pada :
1. Windows Server 2003 x86
2. Windows Server 2003 x86 Service Pack 1
3. Windows Server 2003 x86 R2
4. Windows Server 2003 x86 Service Pack 2
Instalasi Windows Server 2003 hampir mirip dengan instalasi Windows XP dan sama
mudahnya. Hal-hal yang perlu Anda siapkan:
1. CD/DVD instalasi Windows Server 2003 (Enterprise Edition)
2. CD/DVD driver untuk motherboard, video card, sound card, ethernet card, dll.
3. PC dengan RAM minimum 256 (disarankan 512MB atau lebih), hardisk 20GB
(disarankan 40GB atau lebih), video card true-color dengan resolusi 1024×768.
Baiklah mari kita mulai:
Boot komputer dengan CD Windows Server 2003
Atur konfigurasi BIOS agar melakukan boot ke CD/DVD ROM. Masukkan CD/DVD
Windows Server 2003. Anda akan mendapatkan layar selamat datang di setup
Windows Server 2003.
Tekan tombol
‘ENTER’ di keyboard. Anda akan menuju ke layar EULA
Tekan ‘F8′ di keyboard untuk persetujuan
lisensi Windows Server 2003.
Membuat Partisi
Jika hardisk Anda masih kosong, anda harus membuat partisi untuk sistem Windows
Server 2003. Tekan ‘C’ untuk membuat partisi dan masukkan ukuran partisi yang
dibutuhkan, misal 10000MB (1GB).
Jika sudah
selesai, tekan ‘ENTER’.
Format partisi tersebut dengan filesystem NTFS dengan metode quickformat.
Tekan
‘ENTER’. Windows Server 2003 Setup memformat partisi hardisk Anda.
Setelah
format selesai, Windows Server 2003 Setup meng-copy file-file ke partisi
Windows.
Setelah
selesai, Windows Server 2003 Setup akan me-restart komputer dan boot ulang
Windows
Server Setup GUI
Tunggu beberapa saat sampai muncul Wizard berikut:
Pilih
‘Customize’, dan lakukan setting seperti screen di bawah ini.
Klik ‘OK’, kembali ke layar sebelumnya dan klik ‘Next’.
Isi dengan Nama Anda dan Nama Perusahaan Anda. Kemudian klik
‘Next’.
Isi dengan CD key Windows Server 2003 yang disertakan bersama
CD Windows Server 2003. Klik ‘Next’
Pilih Licensing Mode ‘Per Server’ dan isi dengan jumlah
koneksi yang dibutuhkan. Klik ‘Next’.
Isi ‘Computer Name’ dan password untuk Administrator. Klik
‘Next’.
Pilih ‘Time Zone’ dengan (GMT +07:00 ) Bangkok, Hanoi,
Jakarta. Klik ‘Next’. Setup akan melakukan instalasi Network.
PIlih ‘Custom settings’ dan klik ‘Next’.
Pilih komponen ‘Internet Protocol (TCP/IP)’ dan klik
‘Properties’.
Isi ‘IP address’, ‘Subnet mask:’, ‘Default gateway:’ sesuai
konfigurasi network Anda. Klik ‘OK’. Kemudian klik ‘Next’.
Isi nama Workgroup yang diinginkan, misalnya : ‘VOUCHA’. dan
klik ‘Next’.
Setup mencopy file-file komponen ke partisi Windows. Setelah
itu Setup akan melakukan restart dan boot ulang komputer Anda.
Selamat,
Anda berhasil melakukan instalasi Windows Server 2003!
Technorati Tags: windows-server-2003
Setup Windows Server 2003 - Bagian 2
Pada Setup Windows Server 2003 - Bagian 1, kita telah melakukan instalasi
Windows Server 2003 dengan konfigurasi standar. Beberapa konfigurasi lainnya
masih harus dicustomize agar sesuai dengan kebutuhan sistem yang diharapkan.
Pada bagian ke-2 ini, kita akan melakukan instalasi beberapa komponen tambahan
yang diperlukan dan melakukan beberapa konfigurasi minimum untuk Windows Server
2003.
Instalasi Windows Server 2003 Service Pack 2
1. Masukkan CD Windows Server 2003 Service Pack 2
2. Jika Autorun tidak aktif, jalankan melalui menu Start.
Caranya:
1. Klik ‘Start’->’Run
2. Klik ‘Browse’. Pilih lokasi CD-ROM, dan pilih file ‘SRSP2.CMD’
3. Setup akan mengekstrak file-file instalasi dan menampilkan kotak dialog
seperti berikut.

4. Klik ‘Next’ dan lanjutkan sampai selesai.
5. Restart
Instalasi Driver
Anda harus melakukan instalasi driver-driver hardware di komputer dengan CD/DVD
instalasi hardware bersangkutan. Jika driver untuk Windows Server 2003 tidak
ditemukan, coba dengan driver untuk Windows XP atau download dari website
vendor bersangkutan.
Instalasi Internet Information Service (IIS)
1. Jalankan ‘Add or Remove Programs’ dari Control Panel
2. Klik button ‘Add/Remove Windows Components’
3. Double click ‘Application Server’
4. Double click ‘Internet Information Service (IIS)’
5. Pilih ‘File Transfer Protocol (FTP) Service’
6. Klik OK.
Membuat Partisi
Partisi untuk dokumen, database, dan file-file temporer sebaiknya dipisah.
Untuk membuat partisi di Windows Server 2003, ikuti langkah berikut:
1. Jalankan ‘Control Panel’->’Administrative Tools’->’Computer
Management’
2. Pilih ‘Disk Management’
3. Klik ‘Disk 0′ pada daftar disk dan klik kanan.
4. Pilih ‘New Partition’
5. Pilih ‘Extended Partition’, isi ukuran partisi yang dibutuhkan dan klik
‘Next’
6. Pilih filesystem ‘NTFS’.
7. Ulangi langkah 1-6 untuk partisi yang lain.
Membuat User Account
Anda harus membuat user account khusus untuk pemakaian biasa dan jangan gunakan
account Administrator. Gunakan account Administrator jika diperlukan, misalnya
instalasi software atau hardware.
1. Jalankan ‘Control Panel’->’Administrative Tools’->’Computer
Management’
2. Pilih ‘Local Users and Groups’
3. Pilih ‘Users’
4. Klik kanan di daftar user dan pilih ‘New User’
5. Isi dengan nama user yang Anda inginkan.
6. Klik
‘Create’
Selamat, Windows Server 2003 telah siap digunakan sebagai Server. Untuk
menggunakan Voucha II, Anda perlu melakukan instalasi Microsoft SQL Server 2000
dan Microsoft SQL Server 2000 - Service Pack 4.
Technorati Tags: windows-server-2003.
sumber : http://amanda2tkj.blogspot.com/
MEMBUAT
JARINGAN LAN DENGAN SERVER LINUX
1. Membuat Network smkn2.net
Untuk memahami proses konfigurasi network , kita akan
membangun sebuah jaringan local (intranet) yang diberi nama smkn2.net .
Pada percobaan ini, kita akan mempergunakan 1 buah computer server dan tiga
buah computer client, dimana computer server telah diinstal Fedora Core 4.
Adapun computer klien telah diinstal bermacam-macam system operasi.
Masing-masing computer klien harus dilengkapi dengan kartu
jaringan (Ethernet card/ eth) untuk menghubungkan kejaringan. Khusus untuk
server minimal harus dilengkapi dengan 2 buah Ethernet card.ernet card.
Tabel 1
Network smkn2.net
Hostname
|
IP
|
Keterangan
|
lab.smkn2.net
|
192.168.0.1
|
Server (linux)
|
-
|
192.168.0.2
|
Client 1 (windows)
|
-
|
192.168.0.3
|
Client 2 (windows)
|
-
|
192.168.0.4
|
Client 3 (windows)
|
Cat : IP address server tidak harus selalu yang terkecil.
Kita harus memastikan bahwa antar muka jaringan (NIC) telah
diinstal dan dapat digunakan di masing-masing computer. a. Mendeteksi NIC
v Pada computer server (Linux), gunakan perintah dmesg
| grep eth
Maka akan muncul pesan-pesan mengenai Ethernet cardnya.
Jika tidak muncul pesan apapun mungkin kita harus meload
driver untuk NIC yang digunakan secara manual, driver (modul kernel) untuk
ethernet card dapat dijumpai pada direktori :
/lib/modules/2.6.11-1.1369_FC4/kernel/driver/net/nama_nama_modulnya
Dengan menuliskan perintah (pada mode teks di terminal)
modprobe nama_modulnya
Contoh : modprobe ne
Untuk melihat daftar modul kernel yang sudah diload gunakan lsmodatau lsmod
| grep ne
Lalu liha hasilnya dari penamaan NIC tersebut :
dmesg | grep eth
Bagi computer yang NICnya tidak dapat terdeteksi secara
otomatis , maka perintah modprobe ini harus diketikan setiap kali
menyalakan computer. Supaya tidak berulang-ulang memberikan perintah tersebut,
sebaiknya simpanlah perintah taddi dalam sebuah scrip , yiatu di file/etc/rc.d/rc.local.
Gunakan editor teks, untuk menambahkanmodprobe ne di baris paling bawah di
dalam file rc.lokal.
v Pada computer klien (windows)
Klik Start >> control panel >> Network and
Internet conections >> Network Conections
Perhatikan apakah sudah terdapat lambang Local Area
Conections. Jika ada berarti kartu jaringan sudah terdeteksi. Jika belum coba
dicek lagi pada Device Manager-nya apakah driver kartu jaringannya sudah
terinstal dengan benar atau belum.
b. IP Adress
Setelah Ethernet card terdeteksi tahap selanjutnya menentukan
IP Adress dan host name .
Dengan mode grafis
Klik Desktop >> system setting >> network
Atau cara lain :
Mempergunakan utilitas mode teks, dari terminal diketikan :
Setup >> network configuration >> run tool
>> Ethernet >> configure.
Lalu isikan Name : lab.smkn2.net
Device : eth0
Use DHCP :
Static Ip : 192.168.0.1
Netmask : 255.255.255.0
Default gateway :
Atau bisa juga langsung mengedit file script nya dengan
mempergunakan editor teks (vi, joe atau pico) , yaitu di :
v /etc/sysconfig/network
isi file script nya menjadi :
NETWORKING=yes
HOSTNAME=lab.smkn2.net
v /etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-fedora.net.id
isi file scriptnya menjadi :
TYPE=Ethernet
DEVICE=eth0
NETMASK=255.255.255.0
IPADDR=192.168.0.1
GATEWAY=192.168.0.1
Untuk mengaktipkan hasil konfigurasi ketikkan (diterminal)
perintah :
Service network restart
atau
/etc/rc.d/init.d/network restrart
kita dapat melihat (menguji) hasilnya menggunakan perintah
berikut (dituliskan dengan menggunakan mose teks dari terminal) :
- menampilkan hostname
hostname
- menampilkan status ethernet card
ifconfig eth0
- menampilkan informasi gateway
route -n
-respon data ke diri sendiri
ping 192.168.0.1
Adakalanya linux gagal membaca file-file di atas secara
otomatis. Atau kedua file tersebut tidak ada atau hilang. Jika hal ini terjadi,
kita dapat melakukan
konfigurasi secara manual menggunakan perintah :
- Setting IP address
ifconfig eth0 192.168.0.1
- Setting gateway
route add default gw 192.168.0.1
- Setting host name
sysctl –w kernel.hostname=”lab.smkn2.net”
perintah di atas sebaiknya disimpan dalam sebuah file script,
yaitu pada file
/etc/rc.d/rc.local pergunakan editor teks lalu tambahkan pada
bagian bawahnya argument berikut :
ifconfig eth0 192.168.0.1
route add default gw 192.168.0.1
sysctl –w kernel.hostname=”lab.smkn2.net”
Untuk computer klien (windows) IP address untuk masing-masing
Ethernet card dapat diisikan dengan cara :
Klik Start >> control panel >> network and
internet conections >> network conections >> doble klik pada local
area conections >> klik pada internet protocol (TCP/IP) >>
properties >> use the following IP address
Silahkan dimasukan Ip address berikut subnet masknya (sesuai
table 1) untuk masing-masing klien.
c. Pengujian
Sebelum dilakukan pengujian, untuk sementara matikan dulu
firewall yang sedang aktif dikomputer linuk (server) , karena mungkin saja
firewall yang sedang aktif mem-blok koneksi dari computer lain. Gunakan
perintah :
Service iptables stop
atau
/etc/rc.d/init.d/iptables stop
lakukanlah beberapa pengujian :
o Lakukan koneksi ke computer klien3
Ping 192.168.0.4
o Lakukan koneksi dari klien ke server
Ping 192.168.0.1
o Lakukan koneksi dari klien 3 ke klien 1
Ping 192.168.0.2
o Lakukan koneksi dari klien ke server dengan memanggil nama
hostnamenya